Friday, October 22, 2010

Merasa jago udah melakukan DEMO? BACA !!


sebelum saya ngebacot panjang lebar, saya cuman ngingatin klo apa yang saya tulis ini semuanya berasal dari pendapat saya. jika apa yang saya tulis ini salah menurut anda(yg membaca) itu hak anda. tapi saya menekankan, sebelum naik pitam lebih baik dipikirkan matang-matang terlebih dahulu, apakah yang saya tulis ini benar, atau andakah yang benar?


DEMO DEMO DEMO !!
demo identik dengan mahasiswa, demo identik dengan kerusuhan, demo identik dengan MERUGIKAN MASYARAKAT SIPIL!!!!

sebenernya saya bingung loh, dengan apa yang dilakukan oleh mahasiswa sekarang ini. kebetulan saya sendiri juga mahasiswi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, mungkin yang ada dipikiran kalian tentang fakultas saya adalah
"mahasiswanya tukang demo"
dan itu emang benar. kalian gak salah bilang gitu, tapi gak semua mahasiswanya ikut demo, mungkin hanya beberapa aktivis yang merasa dirinya pintar dan merasa pantas untuk melakukan demo dan akhirnya mereka melakukannya. Saya sendiri juga gak pernah ikutan demo, bukannya saya takut atau pengecut like a chicken, alasan mereka untuk melakukan demo terkadang itu sama sekali gak masuk akal, contohnya demo karena "Teman-temannya pada di Drop Out" idih gila aja, ini demonya orang cerdas atau demonya orang yang setia kawan, gak terima temennya di DO langsung aja temennya yang lain demo ke rektorat, bahkan sampe mogok makan. that's so LAME !!
padahal setelah saya cari tau alasan kenapa mereka (teman-teman pendemo) di Drop Out yaitu karena mereka adalah seorang mahasiswa yang sudah kadaluwarsa. u know what I mean?
mereka adalah mahasiswa yang telah bertahun-tahun kuliah tapi gak lulus-lulus, ada lagi yang udah angkatan tua tapi SKS yang mereka ambil sangat kurang karena nilai IP mereka yang kelewat rendah.
masuk akal bukan, knpa mereka di Drop Out, trus kenapa temen-temennya pada mogok makan? menuntut apa?? menuntut agar teman-temannya gak di DO, trus agar Universitas kita menghapus semua peraturan yang ada? atau apa lah, saya juga bingung.

bukan cuman di Universitas saya, di Universitas kota lainnya juga (sebut aja nama kotanya "BUNGA"), saya pernah liat di tv mereka rusuh cuman gara-gara kalah taruhan bola. whatssss?? mereka itu mahasiswa loh, bukannya anak SMA labil yang gak bisa ngendaliin emosi, mereka itu mahasiswa yang MAHA otomatis lebih tinggi dari anak SMA. tapi kok pikirannya kaya anak TEKA, dikit-dikit rusuh, demo, tawuran, ngerusak fasilitas negara.

okay lanjut lagi....
pertama kali menginjak semester 1 saya memang bergaul dengan salah satu kaka tingkat yang hobinya demo. saya berteman bukan karena saya suka dengan apa yang dia lakuin, tapi saya senang berdebat sama dia, walaupun saya nyadar saya masih anak kemaren sore untuk tau beginian menurut mereka, tapi sukurnya dia nerima kok. walaupun dia selalu bujuk saya untuk berdemo, dan saya gak pernah mau. tapi sekarang saya udah menginjak semester 5 dan dia telah menghilang dari kampus.

saya pernah nanya sama dia, saya bikin dialog aja ya. Inisial saya "W" dan dia "S"

W: "Tujuan kalian demo itu apaan?"
S : "demo itu cara terakhir yang mahasiswa lakukan karena pemerintahan sudah tidak mendengarkan kita"
W: "Lahh kapan ngeluhnya perasaan klo salah dikit langsung demo, buktinya demonya tiap hari"
S : "ya kamu gak taulah wanda, pokonya demo itu cara terakhir yang dilakukan agar supaya pemerintah mendengarkan kita"
W: "oo jadi mahasiswa itu pasti demo ya?"
S : "iyalah, percuma aja jadi mahasiswa klo yang bisanya cuman kekampus, belajar, kantin, pulang. Kita itu mahasiswa, mahasiswa itu seperti alat untuk masyarakat sipil. Alat yang bisa menyampaikan kepada pemerintah tentang keluhan-keluhan masyarakat"
W: "ah masa? setau aku klo kalian demo, masyarakat yang lain pada ngedumel. contohnya misalnya kalian pas demo tu dilampu merah, bikin macet, kasian kan bapak-bapak yang lagi buru-buru kekantor tiba-tiba musti kejebak macet. gak lucu kan misalnya tiba dikantor bapak itu langsung dipecat sama bosnya gara-gara terlambat. anak istri mereka makan apa?. jadi intinya mahasiswa itu bersuara untuk siapa??"
S : "......(diem)" "udah ah aku mau jalan dulu"
W: "........"

that's, dia gak bisa jawab pertanyaan saya..
emang bener kan..

Oya biar lebih jelas nih saya tulisin Untung Ruginya(menurut saya) melakukan demo baik untuk masyarakat maupun mahasiswa itu sendiri.

Untungnya melakukan demo:

1. Aspirasi tersampaikan (katanya tukang demo sih)

2. Pemerintah mewujudkan apa yang di inginkan
(emang sangat jarang terjadi, tapi ada kok, biasanya alasan demonya ini bener, masuk akal dan pemerintahannya memang salah)

3. ....

4. ....

5. ....
udah gak ada lagi, susah banget nyari keuntungan dari demo.

Kerugiannya melakukan demo:

1. Berisik !
ini klo demonya dikampus dia sendiri, demo dimana semuanya lagi melakukan perkulian dan dia teriak-teriak tu di bawah pake microphone yang super nyaringg volumenya. kita sebagai mahasiswa yang lain kan juga punya HAK untuk berkuliah secara tentram, hening, dan konsentrasi. dan asal kalian tau mereka juga merugikan orangtua kita yang udah biayain kuliah kita eh ternyata anaknya dikampus gak bisa konsentrasi kuliah

2. Rusuh !
tau rusuh kan? ini sering terjadi nih klo ada demo, biasanya Mahasiswa Vs Polisi, Mahasiswa demonstran Vs Mahasiswa lainnya yang lagi melakukan kuliah, dan ini Mahasiswa Vs PD. ini pernah terjadi tau dikampus saya malah sampe masuk Trans Tv

3. Fasilitas Negara Rusak
biasanya terjadi klo demonya di jalanan, misalnya diperempatan jalan, di persimpangan, di depan kantor-kantor. dan tau apa yang mereka lakuin:
- ban bekas dibakar di tengah jalan akibatnya jalanan di blokir dan orang-orang yang kepentingannya jauh kebih penting dari mereka harus memutar jalan, otomatis membuang waktu dong. tau kan WAKTU ITU ADALAH UANG ! dan mereka mencari uang untuk keperluan makan keluarga mereka!!!
- kantor-kantor di ancurin akibatnya pemerintahan harus mengeluarkan duit buat mengecat kembali.
- mobil-mobil dinas di ancurin akibatnya pemerintahan lagi-lagi harus menyisihkan anggaran besar untuk membeli mobil yang baru, padahal seharusnya anggaran itu dipergunakan untuk kepentingan yang lebih penting lainnya.
- kampus-kampusnya sendiri di lemparin batu, otomatis kaca-kaca pecah dong akibatnya rektorat memangkas lagi anggaran yang seharusnya mungkin anggaran itu untuk memtong biaya SPP kita agar lebih murah, tapi itu semua gak jadi karena anggarannya buat betulin kampusnya yang rusak.
- lempar-lemparan batu dijalan, kena kaca rumah orang lain, pecah juga deh. akibatnya masyarakat meminta ganti rugi pada pemerintahan, atau klo gak mereka membetulkan dengan biaya sendiri, anaknya gak bisa sekolah karena anggarannya buat betulin rumah(gak banget nih !)

4. Semua aktivitas masyarakat terganggu
akibatnya mereka bergumam dalam hati "ahh apa-apaan sih mahasiswa ini!!" nah loo klo masyarakatnya terganggu, jadi mahasiswa bersuara atas nama siapa? pilihannya jadi ada dua ni, atas nama dirinya sendiri atau atas nama partai terselubung(nah klo yang atas nama ini, mereka gak pantas dibilang mahasiswa tapi KACUNG POLITIKUS YANG BERDIRI PALING DEPAN).

5. Digebukin Polisi
ya jelas aja digebukin klo misalnya dianya ngotot demo, mana rusuh lagi padahal masanya(pengikutnya) cuman sedikit, digebukin dah tu, akibatnya benjol-benjol, biru-biru, ditelanjangin, masuk sel untuk beberapa hari.

6. Jarang kuliah
iya dong klo mereka sibuk dengan demo mereka, otomatis mereka jarang kuliah, dan akibatnya mereka menjadi MABA (Mahasiswa Abadi) dan akhirnya..

7. di Drop Out
karena sudah melewati batas waktu berkuliah saking seringnya gak turun kuliah karena mentingin demo akibatnya jadi bambung, pengangguran, merugikan orang tua, membuang-buang uang dan membuang-buang waktu.

8. Merugikan orang tua
ini yang paling terakhir. dari semua kerugian yang diatas berhubungan dengan orang tua kita. ingat dong mereka meras keringat buat nguliahin kita, tapi malah kitanya membuang-buang waktu untuk berdemo dengan alasan yang gak masuk akal. klo kalian ditembak polisi karena kalian terlalu anarkis, dan kemudian orang tua kalian nonton di tv, kalian tertembak dan mati. apa yang bisa kalian lakukan, saat orang tua kalian menangis, menjerit, karena kehilangan anak tercintanya. kalian gak bisa ngelakuin apa-apa karena kalian sudah menjadi roh, dan saat itu kalian pasti akan menyesal ! saya yakin semua orang tua kita pengennya kita kuliah dengan benar, cepat lulus, dapat pekerjaan yang pantas dan kemudian membahagiakan mereka. tapi tidak untuk orang yang suka demo gak masuk akal. pulang kerumah, mungkin udah berbentuk mayat, atau gak pulang kerumah membawa kemurungan karena di Drop Out dari kampusnya dan akhirnya jadi pengangguran. okay, semoga kita gak seperti ini ya.


Sebenernya demo itu sah-sah aja kok. tapi liat lagi alasannya, apa alasan kalian udah benar.
jangan dikit-dikit demo, pergerakan mahasiswa pada bulan Mei 1998 sebagai tonggak reformasi memang berhasil membabat rezim Soeharto. Peristiwa ini gak luput dari peran serta mahasiswa yang tergabung dari berbagai aksi di setiap daerah. Hampir setiap hari di media cetak maupun elektronik pada waktu itu menayangkan unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa. klo ini memang bener, alasannya jelas, dan mereka memiliki masa. Dan juga jangan mentang-mentang kita dibawah perlindungan HAM, dan jika tertembak atau kita di gebukin polisi karena kita anarkis lalu kita menuntut balik polisinya.
salah besar klo misalnya kita menyalahkan polisi. jika kita tertembak atau apalah, ingat lagi polisi itu manusia, polisi itu adalah seorang Bapak/Ibu dari anak-anaknya sama dengan orang tua kita.
Saya heran setiap polisi melakukan tindakan yang kasar sedikit, pasti langsung aja disorotin, katanya Polisi itu arrogant lah, brutal lah, kejam lah. kenapa mahasiswa yang suka lempar-lempar batu ke polisi, yang suka mukulin polisi pake bambu, yang suka ngata-ngatain polisi gak disorot. bahkan HAM kayanya gak ada yang berpihak sama polisi. Polisi diterjunkan kelapangan oleh Bosnya untuk menertibkan para demonstran, demonstran udah terlalu anarkis, mendorong, melempar batu dan karena polisi adalah seorang manusia biasa dia juga bisa lepas kontrol, sama dengan kita. misalnya dia melepaskan tembakan dan kemudian terjadi suatu kecelakaan yang mengakibatkan ada mahasiswa yang tertembak itu salah siapa. gak sedikit kok polisi mati gara-gara kerusuhan demo. tapi ini gak bisa diusut, gak ada yang bisa disalahin klo polisinya mati, tapi jika mahasiswa mati ditangan polisi, ini pasti diusut habis-habisan, dan polisi yang bersangkutan akan di hukum, mungkin dipecat bahkan di penjara.

biasanya sih kronologisnya demo itu begini..
Mahasiswa demo - Mahasiswa anarkis - Mahasiswa melempar Batu kepolisi - dan Dibalas oleh Polisi.

so? kita bisa liat yang salah siapa kan..